+44(0) 1234 567 890 info@domainname.com

Jumat, 29 Januari 2016

Sekte Syiah Kaisaniyah dan Syiah Zaidiya

Assalamu Alaikum Wr Wb

Baca Sejarah Munculnya Syiah

           Syiah Kaisaniyah
Kaisaniyah adalah sekte syiah yang mempercayai kepemimpinan Muhammad bin Hanafiyah setelah wafatnya Sayyidina Husain bin Ali ra. Nama kaisaniyah diambil dari nama seorang mantan budak Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. Yang bernama Kaisan atau Mukhtar bin Abi Ubaid.

            Sekte kaisaniyah terpecah menjadi dua kelompok. Pertama yang mempercayai bahwa Muhammad bin Hanafiyah sebenarnya tidak mati, tetapi hanya ghaib dan akan kembali lagi kedunia nyata pada akhir zaman. Mereka menganggap Muhammad bin Hanafiyah adalah imam Mahdi. Yan masuk golongan Kaisaniyah adalah sekte al Karabiyah, pengikut Abi Karb ad Dharir.

            Kedua kelompok yang mempercayai bahwa Muhammad bin Hanafiyah telah meninggal akan tetapi Imamah beralih ke Abi Hasyim bin Muhammad bin Hanfiyah. Yang termasuk kelompok ini adalah sekte Hasyimiyah, pengikut Abi Hasyim. Ibnu Khaldun menengarai bahwa diantara sekte sekte Hasyimiyah  yang pecah menjadi beberapa kelompok tersebut adalah penguasa pertama Dinasti Abbasiyah, yaitu Abu Abbas as- Saffah dan Abu Ja’far Al-Manshur. Ibnu Khaldun selanjutnya mengatakan jabatan Imamah berpindah kepada Muhammad bin Ali Abdullah bin Abbas kemudian berturut turut kepada Ibrahim al Imam, As Saffah dan Al Mansur.

            Sekte Kaisaniyah sendiri telah lama musnah. Namun kebesaran dan kehebatan nama Muhammad bin Hanafiyah ini masih dapat dijumpai dalam cerita rakyat seperti cerita rakyat aceh dan hikayat melayu yang terkenal hikayah Muhammad Hanafiyah. Hikayat ini telah dikenal di mekkah sejak abad ke 15 M.

    Syiah Zaidiyah
          Zaidiyah adalah sekte dalam syiah yang mempercayai kepemimpinan Zaid bin Ali bin Husain Zainal Abidin setelah kepemimpinan Husain bin Ali. Mereka tidak mengakui kepemimpinan Ali bin Husain Zainal Abidin seperti yang diakui sekte Imamiyah, karena menurut mereka Ali bin Husain Zainal Abidin dianggap tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin.

         Dalam Syiah Zaidiyah seseorang dapat diangkat sebagai imam apabila memenuhi 5 kriteria yakni keturunan Fathimah binti Muhammad SAW, berpengetahuan luas tentang agama, hidup zuhud, berjihad dijalan Allah SWT dengan mengangkat senjata dan berani. Disebutkan bahwa sekte zaidiyah mengakui ke absahan khilafah atau imamah Abu Bakar Ash Shiddiq ra. dan  Umar bin Khattab ra. sekte Zaidiyah dianggap sekte Syiah yang paling dekat dengan sunnah. 

          Dalam persoalan imamah sekte ini berbeda pendapat dengan Sekte 12 imam yang menganggap bahwa jabatan imamah harus dengan nash. Menurut Zaidiyah imamah tidak harus dengan nash, tapi boleh ikhtiar atau pemilihan. Yang masuk golongan ini adalah sekte Jarudiyyah, Sulaimaniyah, dan Badriyah. 

           Jarudiyah, yang menganggap bahwa Nabi Muhammad Saw telah menentukan Ali sebagai imam, tapi melalui isyarat (menyinggung), atau al-washf (menyebut keunggulannya dibandingkan dengan yang lain)         Sulaimaniyyah, yang menganggap kepemimpinan dipilih dengan sistem musyawarah dan tidak harus terbaik diantara kaum muslimin. Badriyah atau Shalihiyyah, yang memiliki pandangan sama dengan Sulaimaniyyah, namun dalam masalah Utsman, mereka berdiam diri (tawaqquf).

Baca Artikel Lainnya  di juliarnasution.blogspot.com
No comments