Baca Sejarah Munculnya Syiah
Syiah
Kaisaniyah
Kaisaniyah
adalah sekte syiah yang mempercayai kepemimpinan Muhammad bin Hanafiyah setelah
wafatnya Sayyidina Husain bin Ali ra. Nama kaisaniyah diambil dari nama seorang
mantan budak Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. Yang bernama Kaisan atau Mukhtar
bin Abi Ubaid.

Kedua kelompok yang mempercayai
bahwa Muhammad bin Hanafiyah telah meninggal akan tetapi Imamah beralih ke Abi
Hasyim bin Muhammad bin Hanfiyah. Yang termasuk kelompok ini adalah sekte
Hasyimiyah, pengikut Abi Hasyim. Ibnu Khaldun menengarai bahwa diantara sekte
sekte Hasyimiyah yang pecah menjadi
beberapa kelompok tersebut adalah penguasa pertama Dinasti Abbasiyah, yaitu Abu
Abbas as- Saffah dan Abu Ja’far Al-Manshur. Ibnu Khaldun selanjutnya mengatakan
jabatan Imamah berpindah kepada Muhammad bin Ali Abdullah bin Abbas kemudian
berturut turut kepada Ibrahim al Imam, As Saffah dan Al Mansur.
Sekte Kaisaniyah sendiri telah lama musnah. Namun
kebesaran dan kehebatan nama Muhammad bin Hanafiyah ini masih dapat dijumpai
dalam cerita rakyat seperti cerita rakyat aceh dan hikayat melayu yang terkenal
hikayah Muhammad Hanafiyah. Hikayat ini telah dikenal di mekkah sejak abad ke
15 M.
1 Syiah
Zaidiyah
Zaidiyah adalah sekte dalam syiah
yang mempercayai kepemimpinan Zaid bin Ali bin Husain Zainal Abidin setelah
kepemimpinan Husain bin Ali. Mereka tidak mengakui kepemimpinan Ali bin Husain
Zainal Abidin seperti yang diakui sekte Imamiyah, karena menurut mereka Ali bin
Husain Zainal Abidin dianggap tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin.
Dalam Syiah Zaidiyah seseorang
dapat diangkat sebagai imam apabila memenuhi 5 kriteria yakni keturunan
Fathimah binti Muhammad SAW, berpengetahuan luas tentang agama, hidup zuhud,
berjihad dijalan Allah SWT dengan mengangkat senjata dan berani. Disebutkan
bahwa sekte zaidiyah mengakui ke absahan khilafah atau imamah Abu Bakar Ash
Shiddiq ra. dan Umar bin Khattab ra.
sekte Zaidiyah dianggap sekte Syiah yang paling dekat dengan sunnah.
Dalam persoalan imamah sekte ini
berbeda pendapat dengan Sekte 12 imam yang menganggap bahwa jabatan imamah
harus dengan nash. Menurut Zaidiyah imamah tidak harus dengan nash, tapi boleh
ikhtiar atau pemilihan. Yang masuk golongan ini adalah sekte Jarudiyyah,
Sulaimaniyah, dan Badriyah.
Jarudiyah, yang menganggap bahwa
Nabi Muhammad Saw telah menentukan Ali sebagai imam, tapi melalui isyarat
(menyinggung), atau al-washf (menyebut keunggulannya dibandingkan dengan yang
lain) Sulaimaniyyah, yang menganggap
kepemimpinan dipilih dengan sistem musyawarah dan tidak harus terbaik diantara
kaum muslimin.
Badriyah atau
Shalihiyyah, yang memiliki pandangan sama dengan Sulaimaniyyah, namun dalam
masalah Utsman, mereka berdiam diri (tawaqquf).
Baca Artikel Lainnya di juliarnasution.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar